Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Dr. Agung Firmansyah Sumantri, dr., SpPD, KHOM, MMRS, FINASIM menjadi narasumber pada acara pertemuan antara organisasi masyarakat (Ormas) dengan KPA Bandung dalam pembahasan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit HIV dan IMS di Kota Bandung pada hari Kamis (11/09/2025) di Graha Balai Kota Bandung.
Dalam pemaparan nya Agung yang juga dokter spesialis penyakit dalam menjelaskan mengenai penyebab seseorang bisa terkena penyakit HIV dan IMS, menurutnya faktor seseorang bisa terkena penyakit tersebut diantaranya adalah Agung yang juga dokter penyakit dalam menjelaskan mengenai penyebab seseorang bisa terkena penyakit HIV dan IMS.
Menurutnya faktor seseorang bisa terkena penyakit tersebut diantaranya adalah hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi, penggunaan bersama jarum suntik yang terkontaminasi, dari ibu ke anak selama kehamilan, saat melahirkan, atau melalui ASI, serta transfusi darah yang terkontaminasi.
“ Saat terinfeksi dengan virus HIV, sistem imun atau kekebalan tubuh seseorang akan semakin menurun, oleh karena itu, HIV begitu ditakuti oleh masyarakat karena langsung mampu melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi maupun penyakit oportunistik“ ujar Agung.
Saat ini kasus HIV AIDS di kota Bandung sudah sangat banyak, data dari dinas kesehatan kota Bandung mencatat sebanyak 9.806 orang telah terkena penyakit HIV. Jumlah ini mengantarkan Kota Bandung menduduki peringkat pertama dalam kasus HIV tertinggi di Jawa Barat. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap HIV memicu permasalahan persamaan hak, aksesibilitas, stigmatisasi, dan diskriminasi.
Stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV menjadi sebuah konstruksi sosial yang terbentuk akibat minimnya kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
“Penanggulangan HIV bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, seperti ormas dengan jangkauannya yang luas, keunikan pendekatan, dan kepercayaan dari masyarakat, memiliki posisi strategis untuk menjadi agen perubahan” ujar nya.
Agung menyambut baik kegiatan ini karena pertemuan ini bisa menjadi upaya pencegahan dan penanggulangan (P2HIV) secara bersama-sama, serta pertemuan ini sebagai wadah untuk menyatukan visi dan misi, menguatkan sinergi, dan merumuskan strategi bersama. “ Dengan adanya kolaborasi yang terintegrasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan khususnya Ormas, kita dapat bersama-sama membangun kota Bandung yang lebih sehat dan berdaya dalam menanggulangi ” tutur Agung lebih detail.
Pertemuan ini berlangsung dengan meriah dan saling bertukar informasi serta dibuka oleh istri walikota Bandung Aryatri Benarto, beberapa tamu yang hadir pun cukup banyak di antaranya dinas kesehatan kota Bandung, Plt. kepala bagian kesra kota Bandung, Pokja pemberdayaan masyarakat , karang taruna kota Bandung, LPM kota Bandung, KNPI kota Bandung, Buahbatu Corps (BBC), Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Sundawani, Pemuda Muhammadiyah, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Bandung AIDS Coalition (BAC), serta staf Sekretariat KPA Kota Bandung.**
Sumber : Pikiran Rakyat

